Renaissans budaya pernikahan di Indonesia kian terasa, dengan sentuhan tradisional yang kian diminati. Istilah “Paes Jawa” menjadi semakin populer, khususnya saat pengantin modern seperti Celine Evangelista memilihnya untuk hari istimewanya.
Paes Jawa bukan sekadar riasan, tetapi merupakan simbol yang kaya akan makna. Dengan modifikasi yang cermat, Paes dapat menyatu dengan elemen modern tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.
Dalam tradisi Jawa, Paes adalah bagian penting dari penampilan pengantin wanita. Makna dari setiap detail yang ada di dalamnya mengungkapkan harapan serta harapan masyarakat akan kesempurnaan dan kehormatan pengantin.
Pengertian dan Sejarah Paes Jawa dalam Budaya Pernikahan
Paes Jawa merupakan riasan tradisional yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Riasan ini tidak hanya melukis dahi, tetapi juga menciptakan identitas dan karakter bagi si pengantin.
Hampir setiap elemen dalam Paes Jawa memiliki makna tersendiri. Misalnya, corak dan bentuk lekukan yang diterapkan merepresentasikan harapan masyarakat akan masa depan pengantin.
Seiring perkembangan zaman, Paes Jawa mengalami banyak modifikasi. Hari ini, banyak pengantin yang ingin merasakan nuansa tradisional dalam gaya yang lebih modern dan praktis.
Keunikan Paes yang Dipilih Celine Evangelista pada Pernikahannya
Celine Evangelista memilih untuk mengenakan Paes sambil memperhatikan syarat-syarat yang berlaku dalam agama. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi dan nilai-nilai modern dapat bergandeng tangan.
Pilihannya melukis Paes di atas ciput atau hijab membuat riasan ini lebih sesuai dengan tuntutan syariat. Dalam hal ini, Paes tetap terlihat elegan tanpa mengorbankan aspek spiritualnya.
Keputusan ini menunjukkan bagaimana modernitas tidak perlu menghilangkan identitas budaya. Justru, Celine mampu menciptakan kombinasi yang harmonis antara tradisi dan gaya hidup masa kini.
Elemen Penting dalam Riasan Paes Jawa dan Maknanya
Salah satu elemen utama dalam Paes adalah Gajahan, yang memiliki makna mendalam. Gajahan melambangkan harapan agar pengantin wanita dihormati dan ditinggikan derajatnya dalam masyarakat.
Tidak hanya Gajahan, terdapat juga elemen lain dalam hiasan kepala yang memperkaya penampilan. Cunduk mentul dan ronce melati menjadi bagian penting untuk melengkapi keseluruhan penampilan pengantin.
Dengan menghadirkan elemen-elemen ini, Celine berhasil menciptakan tampilan yang tidak hanya indah tetapi juga sarat makna. Setiap detail hiasan menunjukkan keseriusan dan kebanggaan akan budaya yang diusung.
